

Rasa senang terpancar dari raut muka Kristian atau Ahang saat mengetahui bahwa motor Jupiter MX CW 2006 miliknya berhasil mendapatkan juara 1 pada kontes motor Djarum Black 2009, yang dilaksanakan di Gor Pangsuma Pontianak beberapa lalu.
Keberhasilan mendapatkan juara 1 ini tak lepas dari campur tangan dari Irfan, Modifikator 2XP yang telah menjadikan motonya berubah 180 derajat dari bentuk aslinya. MX yang dulunya sebuah motor bebek, kini berhasil diubah menjadi motor sport.
Sebelum menjadikan motornya seperti sekarang ini, Ahang mengaku telah dua kali melakukan perombakan pada motor tersebut. Terakhir ia bertemu dengan Irfan untuk saling bertukar pikiran tentang konsep modifikasi yang menarik.
Merasa cocok, ia pun kemudian memasukkan motornya ke bengkel modifikasi tersebut. Awalnya pria berkacamata ini menentukan konsep motor yang diinginkan dengan melihatkan majalah kepada Irfan, namun untuk menjadikan mtoro tersebut, begitu banyak penyesuaian yang dilakukan oleh Irfan.
Setelah pemodifikasian berjalan, Ahang hanya memesankan kepada Irfan untuk menjadikan motornya seperti motor pabrikan. Motor pabrikan ini dimaksudkannya bahwa tidak terlihat bahwa motor yang dimilikinya ini seperti motor modifikasi.
Untuk mencapai hal tersebut, walaupun ia banyak mengganti komponen-komponen motor,beberapa spare part asli Yamaha MX nya tetap dipergunakan, bahkan ia membeli kaliper cakram MX untuk melengkapi keinginannya ini.
Begitu juga dengan barang-barang limbah, ia mengetahui motor MX memiliki CC yang tidak begitu besar, sehingga ia hanya memainkan barang-barang lokal, yang terbilang tidak begitu berat. "Jika saya pake barang limbah, bisa-bisa motor ini jadi berat sekali," ujarnya.
Warna kuning variasi silver dipilihnya untuk mendandani tunggangannya ini, warna ini diyakininya semakin menambah kesan motor pabrikan yang dimilikinya ini.


Pendatang Baru dalam Kontes

Ahang mengaku baru pertama kali ini mengikuti kontes modifikasi motor, dan ia juga sangat terkejut, ketika motornya dinobatkan menjadi juara satu dalam kontes motor yang dilaksanakan kemaren. "Awalnya saya kira, motor hanya diikut-ikutkan saja, dan tidak ada prediksi menang, namun sekali pengumunan, motor saya yang menang," ungkapnya.
Walau lebih dari Rp 25 juta habis untuk memodifikasi motornya ini, ia sangat puas dengan hasil kerja dari sang modifikator, kerjaan yang sangat teliti dan benar-benar rapi dirasakannya. Hampir tidak ada celah dan renggang yang disetiap sambungan bodi pada motornya.
Ahang juga berencana untuk mengikuti kontes Djarum Black Nasional yang kemungkinan akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang, untuk itu ia kini mencoba berkoordinasi dengan Irfan untuk merubah ataukan mengganti warna motor yang dimilikinya ini.