Selasa, 14 Juli 2009

Vixion 2007

Full Fiber













Walaupun tongkrongan pabrikan Vixion yang masuk ke Indonesia sudah terbilang cukup sporty, namun belum puas bagi Dhedex untuk mengubah model tongkrongannya ini. Untuk melaksanakan niatnya ini, ia pun mencari tempat untuk memodifikasi motornya tersebut.

Awalnya ia melakukan modifikasi dengan membeli asesories-asesories motor yang siap pakai di bengkel motor. Saat itu motor ia ditungganginya itu diubahnya dengan konsep Supermoto. Jutaan rupiah juga sempat mengalir dari koceknya untuk sebuah konsep motor tersebut.

Namun konsep supermoto ini tidak begitu suka dengan seleranya, ia menjadi tertarik ketika melihat motor dengan konsep street fighter yang selalu ia jumpai di jalan. Asa ingin mengubah tampilan motor pun kembali dirasakannya.

Setelah merujuk pada sebuah bengkel motor yang cukup dikenal untuk memodifikasi motornya, iapun berusaha untuk melobi bengkel mengenai harga dan bentuk motor yang diinginkannya. Tapi oleh sang pemilik bengkel ia disarankan pergi ke bengkel lain, dikarenakan penuhnya bengkel dengan motor- motor yang ingin dimodifikasi.

Saran yang diberikan oleh bengkwl pertama pun diturutinya, ia pun langsung datang ke bengkel Inovation, Jl Paris 2. Di sanalah ia diberikan masukan-masukan tentang konsep yang diinginkannya ini.

Untuk menjadikan motornya seperti sekarang ini, pria tinggi besar ini memasukkan hingga tiga kali motornya ke bengkel yang sama. Selain keuangan yang juga seret, kerjaannya yang mengharuskannya memiliki kendaraan juga menjadi kendala.

Setelah tiga kali masuk bengkel, dan juga dilakukan perombakan pada bagian body, akhirnya ia mendapatkan model yang sesuai dengan keinginannya ini.

Untuk semua perombakan yang dilakukan pada motor yang diberi nama V-DiNk ini hampir semuanya terbuat dari fiber. Mulai dari tangki, body, batok, dan swingarm.














































Rabu, 24 Juni 2009

Yamaha Jupiter MX 2006

Sport Extreem ala Pabrikan



























Rasa senang terpancar dari raut muka Kristian atau Ahang saat mengetahui bahwa motor Jupiter MX CW 2006 miliknya berhasil mendapatkan juara 1 pada kontes motor Djarum Black 2009, yang dilaksanakan di Gor Pangsuma Pontianak beberapa lalu.

Keberhasilan mendapatkan juara 1 ini tak lepas dari campur tangan dari Irfan, Modifikator 2XP yang telah menjadikan motonya berubah 180 derajat dari bentuk aslinya. MX yang dulunya sebuah motor bebek, kini berhasil diubah menjadi motor sport.

Sebelum menjadikan motornya seperti sekarang ini, Ahang mengaku telah dua kali melakukan perombakan pada motor tersebut. Terakhir ia bertemu dengan Irfan untuk saling bertukar pikiran tentang konsep modifikasi yang menarik.

Merasa cocok, ia pun kemudian memasukkan motornya ke bengkel modifikasi tersebut. Awalnya pria berkacamata ini menentukan konsep motor yang diinginkan dengan melihatkan majalah kepada Irfan, namun untuk menjadikan mtoro tersebut, begitu banyak penyesuaian yang dilakukan oleh Irfan.

Setelah pemodifikasian berjalan, Ahang hanya memesankan kepada Irfan untuk menjadikan motornya seperti motor pabrikan. Motor pabrikan ini dimaksudkannya bahwa tidak terlihat bahwa motor yang dimilikinya ini seperti motor modifikasi.

Untuk mencapai hal tersebut, walaupun ia banyak mengganti komponen-komponen motor,beberapa spare part asli Yamaha MX nya tetap dipergunakan, bahkan ia membeli kaliper cakram MX untuk melengkapi keinginannya ini.

Begitu juga dengan barang-barang limbah, ia mengetahui motor MX memiliki CC yang tidak begitu besar, sehingga ia hanya memainkan barang-barang lokal, yang terbilang tidak begitu berat. "Jika saya pake barang limbah, bisa-bisa motor ini jadi berat sekali," ujarnya.

Warna kuning variasi silver dipilihnya untuk mendandani tunggangannya ini, warna ini diyakininya semakin menambah kesan motor pabrikan yang dimilikinya ini.






































Pendatang Baru dalam Kontes














Ahang mengaku baru pertama kali ini mengikuti kontes modifikasi motor, dan ia juga sangat terkejut, ketika motornya dinobatkan menjadi juara satu dalam kontes motor yang dilaksanakan kemaren. "Awalnya saya kira, motor hanya diikut-ikutkan saja, dan tidak ada prediksi menang, namun sekali pengumunan, motor saya yang menang," ungkapnya.

Walau lebih dari Rp 25 juta habis untuk memodifikasi motornya ini, ia sangat puas dengan hasil kerja dari sang modifikator, kerjaan yang sangat teliti dan benar-benar rapi dirasakannya. Hampir tidak ada celah dan renggang yang disetiap sambungan bodi pada motornya.

Ahang juga berencana untuk mengikuti kontes Djarum Black Nasional yang kemungkinan akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang, untuk itu ia kini mencoba berkoordinasi dengan Irfan untuk merubah ataukan mengganti warna motor yang dimilikinya ini.